Pages

Rabu, 16 November 2011

selanjutnya.......

BAB VI
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS KOMPETENSI

Secara umum pengembangan silabus berbasis kompetensi terdiri enam langkah utama, yaitu:
a. Penulisan Identitas Pelajaran
Pada bagian ini perlu dituliskan dengan jelas nama mata pelajaran, jenjang sekolah, kelas, dan semester. Dalam mengenbangkan silabus guru perlu mendapatkan kejelasan tentang siap siswanya. Selain dituliskan identitas pelajaran, dapat pula diberikan deskripsi singkat tentang karakteristik mata pelajaran ataupun berisikan informasi apakah mata pelajaran termasuk rumpun mata pelajaran yang menunjang tercapainya kompetensi tertentu.
b. Penentuan Komppetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan rincian dari standar kompetensi. Kompetensi dasar adalah pengetahuan, etrampilan, dan sikap, yang secara minimal harus dikuasai siswa utuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi. Untuk memperoleh rinciannya, perlu dilakukan analisis stndar kompetensi. Caranya dengan mengajukan pertanyaan: “kompetensi atau sub-kompetensi apa saja yang harus dikuasai siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi?” jawabannya berupa daftar lengkap pengetahuan, ketrampilan, dan atau sikap yang harus dikuasai siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi. Setelah itu daftar tersebut diurutkan.
c. Penetuan materi Pokok
Materi pokok adalah pokok-pokok materi pembelajaran yang harus dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai denga menggunakan instrument penilaian yang disusun berdasar indicator pencapaian belajar. Karena standar materi pokok sudah ditentukan secara nasional maka materi pokok tinggal disalin dari Buku Standar Kompetensi mata pelajaran. Sementara tugas para pengembang silabus adalah memberikan jabaran materi pokok tersebut yang biasa disebut materi pembelajaran agar memudahkan guru sekaligus memberikan arah serta cakupan materi pembelajarannya. Ada dua jenis klasifikasi materi pembelajaran, yaitu (1) klasifikasi materi pembelajaran menjadi pengetahuan deklaratif dan procedural dan (2) klasifikasi pembelajaran dibagi menjadi 4 jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.
d. Penetuan Uraian Materi Pembelajaran
1. Kriteria Penetuan Uraian Materi Pembelajaran
Dalam menentukan uraian materi pembelajaran harus diperhatikan apakah materinya berupa fakta, konsep, prinsip ataukah prosedur, sebab nantinya jika sudah dibawa ke kelas maka masing-masing jenis uraian materi tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang berbeda. Selain itu juga harus memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan uraian, yaitu menyangkut keluasan cakupan dan kedalaman materinya.
2. Mengurutkan Materi Pembelajaran
Urutan penyajian berguna untuk menentukan urutan mempelajari atau mengajarkannya. Tanpa urutab yang tepat akan menyulitkan pembelajaran jika materi-materinya mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat atau mempunyai susuna hierarkis.
e. Penetuan Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran disini dimaksudkan sebagai bentuk umum kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Strategi ini dapat dipilih antara kegiatan tatp muka dan non tatap muka.
1. Tatap muka
Dimaksudkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan bentuk interaksi langsung antara guru dengan peserta didik.
2. Pengalaman Belajar
a. Pengalaman belajar dan kegiatan pembelajaran
b. Pengalaman belajar dan pembelajaran kontekstual
c. Pengalaman belajar dan kecakapan hidup (life-skill)
f. Penentuan Alokasi Waktu
Alokasi waktu perlu diperhatikan pada tahap pengembangan silabus dan perencanaan pembelajaran. Hal ini untuk memperkirakan jumlah jam tatap muka yang diperlukan. Dalam menentukan alokasi waktu, prinsip yang perlu diperhatikan adalah tingkat kesukaran materi, luas, ruang lingkup, frekuensi penggunaan materi baik untuk belajar maupun di lapangan, serta tingkat pentingnya materi yang dielajari.
g. Sumber Bahan
Sumber bahan adalah rujukan, referensi atau literature yang digunakan baik untuk menyusun silabus maupun buku yang digunakan oleh guru dalam rangka mengajar. Hal ini diperlukan agar dalam menyusun silabus idak terjadi kesalahan konsep serta terhindar dari perbuatann meniru karya orag lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar